Jalan kesejahteraan di bendungan Jlantah
- Administrator
- Rabu, 15 Januari 2025 17:44
- 11 Lihat
- umum
Di lekuk perbukitan Kabupaten Karanganyar, berdiri sebuah mahakarya yang akan menjadi nadi kehidupan bagi tanah-tanah subur di sekitarnya.
Bendungan Jlantah. Dengan tubuh megahnya setinggi 70 meter, ia menjulang sebagai penjaga harapan para petani yang menggantungkan hidup pada aliran air yang menghidupi.
Kementerian PU merancang Bendungan ini bukan hanya sekadar untuk menampung air hujan yang jatuh dari langit, tetapi untuk mengubah alur kehidupan.
Ia mampu menyimpan hingga 10,97 juta meter kubik air, memberikan nafas baru bagi 1.494 hektare lahan pertanian yang terbentang.
Sawah-sawah yang dahulu hanya bisa menanam satu atau dua kali setahun kini berpeluang memanen hingga tiga kali musim tanam.
Namun, peran Bendungan Jlantah tak berhenti pada sawah dan ladang. Ia juga menjadi penjaga kemarau, menyuplai 150 liter air baku per detik bagi kecamatan Jumapolo, Jumantono, dan Jatipuro.
Dalam sunyinya malam, ia menyimpan kekuatan untuk menggerakkan turbin kecil, menghasilkan energi terbarukan sebesar 0,625 megawatt—energi yang cukup untuk menghidupkan harapan di sudut-sudut gelap desa.
Di kala hujan deras menghantam bumi, bendungan ini menjadi perisai, meredam murka air hingga debit banjir berkurang separuhnya.
Di sela-sela perannya yang serius, Bendungan Jlantah juga menjanjikan keindahan, mengundang wisatawan untuk menikmati kedamaian air yang menggenang, selaras dengan alam sekitarnya.
Impounding telah dilakukan pada akhir tahun 2024, dan kini ia bersiap menyempurnakan tugasnya.
Seiring waktu, elevasi air akan mencapai 685 meter kubik, membuka jalan bagi jaringan irigasi untuk mengalirkan keberkahan.
Dengan segala potensi yang dimilikinya, Bendungan Jlantah tak sekadar menjadi bendungan, tetapi juga simbol bakti negeri, wujud cinta kepada tanah air yang penuh makna.
Bendungan Jlantah adalah nyanyian air yang berpadu dengan doa para petani, sebuah simfoni yang menyuarakan janji ketahanan pangan dan kesejahteraan.
Ia bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga penjaga harapan bagi generasi kini dan yang akan datang. Demikian catatan bakti Negeri